
PENGGUNAAN kosmetik menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari banyak orang, tetapi tidak semua produk yang beredar di pasaran aman untuk digunakan.
Masih banyak kosmetik yang mengandung bahan berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan kulit, bahkan tubuh secara keseluruhan. Hal ini sering kali terjadi karena kurangnya pemahaman masyarakat dalam memilih produk yang aman.
Dokter spesialis dermatologi dan venereologi sekaligus pengurus besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Muji Iswanty menjelaskan bahwa masyarakat indonesia masih banyak yang tergiur dengan produk krim kosmetik abal-abal yang dihasilkan segelintir oknum atau klinik kecantikan yang tidak bertanggungjawab.
Menanggapi fenomena tersebut, IDI mengadakan seminar pada Jumat (13/12) untuk menjelaskan ciri-ciri kosmetik berbahaya yang perlu diwaspadai.
"Kosmetik yang mengandung bahan berbahaya biasanya memberikan efek instan, tetapi jangka panjangnya seperti setelah 3-4 pemakaian dapat menyebabkan kerusakan kulit yang parah hingga mengganggu kesehatan tubuh. Masyarakat harus lebih kritis dalam memilih produk," ungkap Muji melalui seminar daring, Jumat (13/12) siang.
Berikut adalah ciri-ciri kosmetik berbahaya:
1. Tidak Terdaftar di BPOM
Salah satu indikasi utama bahwa suatu kosmetik berbahaya adalah tidak terdaftarnya produk tersebut di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Produk yang tidak terdaftar di BPOM berarti belum melalui uji keamanan, sehingga berpotensi mengandung bahan-bahan yang berbahaya seperti merkuri atau hidrokuinon dalam kadar tinggi.
"Periksalah nomor registrasi produk pada aplikasi BPOM Mobile atau situs resmi BPOM. Jika tidak terdaftar, lebih baik hindari produk tersebut," tegas Muji.
2. Klaim yang Berlebihan
Kosmetik yang mengklaim dapat memberikan hasil instan seperti memutihkan kulit dalam satu malam atau menghilangkan kerutan seketika harus diwaspadai.
Klaim semacam ini sering kali dibuat untuk menarik perhatian konsumen, tetapi sebenarnya tidak realistis dan berpotensi menggunakan bahan kimia keras.
Menurut Muji, hasil yang instan biasanya didapatkan dari bahan kimia yang bekerja cepat, tetapi dampaknya bisa merusak lapisan kulit.
3. Bau yang Menyengat
Kosmetik berbahaya sering kali memiliki bau menyengat atau aneh karena kandungan bahan kimia yang tidak sesuai standar keamanan. Bau ini biasanya berasal dari bahan berbahaya seperti merkuri atau bahan pengawet berlebihan.
Bahan kimia berbahaya cenderung memiliki aroma yang tajam. Jika produk kosmetik memiliki bau yang mencurigakan, saran dari Muji adalah segera menghentikan penggunaannya.
4. Tidak Tercampur Rata dan Lengket
Ciri lainnya adalah tekstur produk yang tidak homogen, lengket, atau terlalu berminyak.
Kosmetik berkualitas seharusnya memiliki tekstur yang halus dan merata. Produk yang tidak tercampur rata sering kali dibuat dengan bahan mentah yang tidak memenuhi standar industri.
5. Kemasan yang Tidak Rapi
Kemasan yang terlihat asal-asalan, tidak mencantumkan informasi bahan, atau tidak memiliki label yang jelas juga merupakan tanda bahaya.
Produk kosmetik yang aman biasanya memiliki kemasan yang sesuai standar, lengkap dengan daftar komposisi dan tanggal kedaluwarsa.
6. Harga yang Terlalu Murah
Kosmetik dengan harga yang jauh di bawah rata-rata sebaiknya dihindari. Harga yang terlalu murah sering kali mencerminkan penggunaan bahan-bahan yang tidak aman atau bahkan ilegal.
7. Tidak Jelas Asal-Usulnya
Jika produk tidak mencantumkan nama produsen, alamat perusahaan, atau kontak yang dapat dihubungi, Anda patut curiga. Transparansi informasi adalah salah satu indikator bahwa produk tersebut aman dan terpercaya.
Muji menekankan edukasi masyarakat tentang kosmetik berbahaya sangat penting. Konsumen harus menjadi lebih kritis dan cerdas dalam memilih produk. Jangan tergiur oleh hasil instan atau harga murah. Keamanan dan kesehatan kulit Anda adalah yang utama. (Z-1)